Gokil ga tuh judulnya?? :D Secara harafiah artinya adalah kepunahan warnet.. Kenapa punah? Bisa dilihat sendiri Wifi dimana-mana, modem2 banyak dijual bebas dengan harga murah, henpon2 pintar juga sekarang banyak dilengkapi dengan paket2 internet jadi jari jemarilo bisa nge "slide" dengan lincahnya di layar touchscreen (udah layar pake screen lagi?? :D). Gw kepikiran buat nulis ini di saat sedang nongkrong di sebuah cafe donat dengan inisial "DD" ga mau nyebutin merek takutnya promosi, tapi klo masih kurang jelas clue nya depannya dunkin belakangnya donat, dimana di cafe ini di meja makan para konsumennya kebanyakan laptop atau tablet mereka dibandingkan dengan donat yang dibeli.. Bisa dibilang yang laris dari kafe donat ini tu ya klo ga colokannya ya wifi gratisannya, donatnya sih enak juga sebenarnya :D
Ya bisa dibilang menjamurnya kafe2 kayak gini secara ga langsung membuat punah bisnis2 warnet yang udah terlebih dahulu ada, sama seperti halnya munculnya handphone yang membuat punah bisnis2 wartel pada zaman dahulu kala. Apakah emang bisnis warnet harus punah?? Menurut gw, warnet tuh ga harus punah.. tp harus upgrade, jangan cuma "warung" internet.. emang dikira di luar negeri ada warnet? berani taruhan di luar negeri selain di Indonesia lo ga akan nemuin ada toko2 atau bangunan yang bertulisan "warnet" di luar negeri..
Kenapa gw bilang harus upgrade? Dulu punahnya bisnis wartel menurut gw karena wartel di Indonesia ini cuma memenuhi kebutuhan utamanya untuk menelpon saja, ga ada tawaran lain yang dikasih oleh wartel ini..Nah disaat telepon rumah semakin mudah dipasang di rumah2 apalagi sejak hand phone bukan lagi menjadi kebutuhan mewah orang2 Indonesia, ya otomatis karena wartel cuma menawarkan "jasa telepon" saja, maka punahlah bisnis wartel karena "telepon saja" sudah bisa dilakukan di rumah2 atau secara mobile dengan hand phone dengan tarif yang lebih murah dan lebih mudah. Coba wartel selain menawarkan "jasa telepon" juga menawarkan masakan2 khas Indonesia untuk dijual, pasti namanya jadi Warteg bukan cuma Wartel.
Sedikit ngomong serius, ada Teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow yang beranggapan bahwa setelah kebutuhan2 di tingkat dasar terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu, maka kebutuhan2 di tingkat yang lebih tinggi bisa menjadi hal yang memotivasi[1]
Maksudnya di sini, okelah Wartel atau Warnet yang kita bahas disini pada dasarnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan Telepon (untuk wartel) atau Internet (untuk internet), tapi apakah cuma itu yang bisa ditawarkan?
Coba kita intip http://www.jelajahunik.us/2012/04/warnet-jepang-kecepatannya-20-kali.html untuk membandingkan "warnet" di Jepang
![]() |
Sumber gambar: wargameku.blogspot.com |
Sampah2 berserakan dimana-mana, baik itu sampah hasil bungkus makanan atau sampah masyarakat penikmat game point blank yg ngomongnya kasar dan suka ngabisin duit orang tuanya cuma buat beli voucher game yang umurnya cuma dalam itungan hari.
![]() |
Sumber gambar: www.pulsk.com |
Ironis sebenernya gw ngomong extinction di sini tapi sebenarnya warnet atau bahkan akses internet di kota2 kecil Indonesia belum ada, jadi daripada warnet punah mendingan pebisnis warnet bisa pindah area bisnisnya ke daerah2 terpencil di Indonesia. Kan lumayan, nanti klo seluruh Indonesia udah melek Internet orang2 Timur bisa mengenal tuh istilah cabe2an apa, soalnya mereka sepertinya cuma mengenal istilah lada hitam aja. Buat yg belum tahu ada social media yang namanya path, jadi mereka ga negative thingking klo denger orang lg ngepath bukannya dia lagi pesugihan pake babi. Klo biasanya kita cuma bisa ngeliat foto2 selfie pake hotpants atau you can see aja kan klo seluruh belahan Indonesia udah melek Internet kita bisa liat orang selfie pake Koteka.
Jadi Kasian sekali klo keindahan dunia tidak bisa dinikmati oleh semua orang Indonesia ini karena ga semua orang melek Internet, jadi menurut ane Warnet ga seharusnya extinct tapi malah harus expand ke seluruh pelosok Indonesia. Prinsip "3 Sis" harus bisa mewabah ga cuma di kota2 besar saja. 3 sis itu Narsis, Exsis sama, "boleh diliat barang dagangan ane bro sis.."