Sudah gw
jelaskan sebelumnya, bahwa secara umum kita memang agak dijauhi dari karyawan2
lain. Tapi ada satu divisi yang secara intens mendekati kita, menyemangati
kita, dan support kita dalam menghadapi program ini. Divisi personalia atau di
sini gw mau nyebutnya hyuredo (Human Resources Development) bukan HRD seperti
kebanyakan orang2 bilang. Sori, gw orangnya anti mainstream jadi biarlah gw
buat istilah gw sendiri (sebenarnya mengantisipasi klo2 ada orang HRD baca
tulisan gw ini.. cemen banget gw L
). Kenapa hyuredo bisa deket dengan anak2 program ini? Ya memang karena dari
hyuredo lah yang membuat program ini. Mereka juga yang merekrut peserta2
program ini, dan yang nantinya (harusnya) bertanggung jawab akan keberhasilan
peserta2 di program ini. Atau at least bertanggung jawablah terhadap direksi
terhadap besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan
serangkaian program training dan efeknya terhadap kemajuan perusahaan (berat
banget kayaknya..). Yup, hyuredo disamping menyediakan program ini juga
seharusnya bertugas menjaga motivasi pesertanya dalam menjalankan program
laknat tersebut. Tapi apakah lo klo mau belajar mengendarai mobil sama orang
yang ga bisa bawa mobil?? Atau ngga apakah lo minta orang buat nemenin uji
nyali sama orang2 yang takut setan?? Itulah yang kami dapat di program ini,
orang2 yang memotivasi kami kebanyakan orang2 yang ga termotivasi dengan
kerjanya sendiri. Ya gw ga bilang semuanya sih, tapi kebanyakan. Ada juga yg
bisa memotivasi kami layaknya Mario Teguh, tapi bukan karena ke “super” annya
tapi karena botaknya. Orang terakhir yang gw sebut ini memang trainer, tapi
sampai tulisan ini dibuat gw masih ga ngerti kerjaannya dia apa. Soalnya pas
kita training juga bukan dia yang memberi/menyiapkan materi trainingnya. Paling
banter dia juga duduk dibelakang mengobservasi diem ga ngapa2in pas kita lagi
training. Observasi?? Yang MT kita apa tu trainer?? Satu2nya kerjaan yang
pernah gw liat dari dia sih pernah dia sebelum ada kelas training yang diisi
oleh direksi, ngeliat papan tulisnya kotor dia coba bersiin. Itu juga ga bersih
sebenernya.. Pernah juga di saat dia “observasi” di belakang kelas saat
training, saat mentor sedang membutuhkan tempat untuk menulis di depan kelas
kemudian trainer ini dengan sigapnya menyiapkan kertas buram dan ditempelkan di
papan tulis putih untuk tempat mentor tersebut menulis.. BTW, Itu papan tulis
emang ga bisa dibuat nulis ya?? Sampe harus ditiban dengan kertas lagi.. Sampe
hari ini pun gw masih blom ngerti job desk utamanya dia apa, padahal gw udah
dikasih kesempatan emas untuk tandem dengan dia untuk bantu2 pekerjaannya, yang
ada malah dia minta game angry bird space dari gw untuk di copy ke laptopnya..
Yah, mungkin di training service execelence batch 4 nanti materi team work akan
dianalogikan dengan kerja sama burung2 luar angkasa tersebut membunuh babi2
hijau yang nangkring di atas bangunan batu/kayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar